Showing posts with label Sastra. Show all posts
Showing posts with label Sastra. Show all posts

Tuesday, January 8, 2013

Senja Berkabut

Lembayung senja singgah menerpa bilik jendela..
Namun tampak tak berwarna..
Hanya kabut menyelimuti bumi raya..

Seketika angin datang penuh amarah..
Merontokkan ranting - ranting tergolek lemah..
Menggugurkan dedaun hijau dengan pasrah..

Keributan senja mengundang hujan bertandang..
Menghentikan nyanyian burung yang terbang..
Mematahkan suasana senja yang tenang..

Dari balik jendela kami terpana..
Menganga dalam takjub sang penguasa..
Dari balik jendela kaki kami gemetaran..
Menciptakan segumpal ketakutan..
Dari balik jendela hawa dingin terasa..
Menusuk pori singgah ke sukma..
Dari balik jendela keberanian kami terpatahkan..
Niat berkelana sejenak kami urungkan..
Dari balik jendela kami menunggu..
Dalam kecaman senja yang bertalu - talu..
Dari balik jendela kami termenung..
Meresapi nasib kami yang kini mendung..

_ Senja Berkabut_

Monday, December 31, 2012

Salam Perpisahan 2012

Dua ribu dua belas..
Ada cerita teringat jelas..
Ada kisah tinggalkan bekas..
Terekam dalam catatan kertas..

Dua ribu tiga belas..
Aromanya siap menjadi penghias..
Penghujung tahun dalam bias - bias..
Penggerak semangat baru kejar mimpi diatas..

Selamat tinggal dua ribu dua belas..
Selamat datang dua ribu tiga belas..
Evaluasi resolusi yang sempat terlintas..
Mari bertindak sambut cita tanpa batas..

-- 31 Dec 2012 pukul 10.19 PM --

Renungan Akhir Tahun

Sebentar lagi akhir tahun berganti..
Sebentar lagi masa lalu kan pergi..
Tahun baru t'lah menanti..
Aromanya t'lah terasa lagi..

Terompet siap berbunyi..
Sorak kegembiraan hinggap disana sini..
Penanda waktu akhir tahun menghampiri..
Penanda pintu gerbang tahun depan mendekati..

Setumpuk impian terukir dihati..
Terbungkus bersama semangat diri..
Siap mengisi esok hari..
Menyongsongnya hingga tercapai..

Ada sebagian impian baru melengkapi..
Ada sebagian impian lama telah terganti..
Ada cita - cita baru t'lah berdiri..
Ada cita - cita lama t'lah terpenuhi..

Jika tahun ini impian belum terpenuhi..
Strategi lama harus diperbaiki..
Jika tahun depan impian baru datang tanpa permisi..
Ciptakan strategi baru menggenggam mimpi..


*** Selamat Tahun Baru 2013 
Semoga resolusi impian kita di tahun mendatang tercapai dengan semangat tahun baru yang telah kita tanamkan dipikiran dan hati. :)

Sunday, December 30, 2012

Ragam Cerita Hujan

Jika kau perhatikan hujan, disitu ada tawa..
Guyuran airnya mengundang kawanan anak bercanda..
Dibawah derasnya mereka bermain gembira..
Berlari - lari menikmati usia belia..

Jika kau perhatikan hujan, disitu ada luka..
Tetes demi tetesannya menambah derita..
Membawa kembali kenangan pahit bermuara..
Bulir - bulirnya membekas sesakkan dada..

Jika kau perhatikan hujan, disitu ada anugerah..
Para petani sumrigah..
Awali semangat yang pernah punah..
Pertanda kemarau berakhir sudah..

Jika kau perhatikan hujan, disitu ada resah..
Ketakutan akan langsung tumpah ruah..
Menyapu sawah - sawah..
Tenggelamkan semua rumah..

Jika kau perhatikan hujan, disitu ada ragam suasana..
Kadang tawa, kadang duka..
Kadang anugerah, kadang bencana..
Itulah hujan, datang membawa ragam cerita..

Wednesday, December 26, 2012

Ribuan Kerlip

Kerlipan pesonamu benderang dalam kelam..
Tampak kilap diantara senyum sang malam..
Bagai pelukis angkasa di kegelapan..
Membentuk gugusan bermakna keindahan..

Terpaku membeku memandangimu..
Berkencan denganmu menunggu waktu..
Ditemani buaian angin menusuk ulu..
Menunggu kedipan khas sapaanmu..

Bintang malam,
Peregang hati yang kelu..
Penyejuk pikiran yang beku..
Obati keraguan semangatku..
Beri ribuan kerlip penggebrak malasku..



__at 8.19 PM when I saw a millions stars on the sky___

Mengejar Pagi - Puisi



Langit masih berselimutkan gelap..
Azan subuh membangunkan  tidurku yang lelap..
Walau rasa kantuk masih tetap hinggap..
Selepas sholat aku pun bersiap – siap..

Atribut sudah lengkap..
Seribu semangat makin mantap..
Bersama si merah aku pun berangkat..
Meluncur menerobos pagi yang memikat..

Ku gayung pedal dengan santai..
Lembayung nyanyian penyemangat menyeringai..
Menemani pagiku dalam kedamaian..
Menghilangkan sejenak aroma kepenatan..

Aku dan si merah meliuk – liuk..
Melewati jalan yang belum terlalu sibuk..
Menyapa kokokan ayam..
Bangkitkan gairah yang sempat tenggelam..

Tiba di belokan Gajah Mada, jalan kami terhenti sejenak..
Kesibukan warga mulai tercium menyeruak..
Ratusan pedagang dan pembeli asyik bercengkrama..
Keramaian Pasar Badung begitu terasa..

Terbebas dari kericuhan, kami menyapa patung catur muka..
Wajahnya terdiri dari empat muka yang sama..
Letaknya tepat di bundaran antara Veteran dan Gajah Mada..
Ia seolah merayu kami tuk singgah di taman kota..

Hiruk pikuk Puputan Badung juga mulai bersua..
Namun, kami tak lantas tergoda..
Kami pun sekedar melintas melewatinya..
Pergi mengejar tujuan sebelum semua sirna..

Kugenjot pedal lebih cepat..
Berusaha menggapainya agar tak telat..
Tak peduli walau bercucuran keringat..
Demi sebuah tujuan yang memikat..

Jalanan lurus tak berliku mengantarkan kami..
Sepanjang Hayam Wuruk seolah menyemangati..
Hingga tanpa kusadari, rombongan pecinta sepeda mengikuti..
Mereka melenggang mulus dan akhirnya kami terlewati..

Belokan Hyang Tuah hampir dekat..
Sementara atap bumi hampir saja terlihat..
Semangat genjotan pedal lagi – lagi kupercepat..
Kala tiba di lintasan Hyang Tuah, senyuman pun mencuat..

Alunan pedal kugayung perlahan..
Santai sejenak menikmati pemandangan..
Kanan – kiri aroma kebun kembang menyapu indra penciuman..
Pesona aneka tanaman sangat sayang tuk ditinggalkan..

Tak terasa traffic light bersiap menyambut kami..
Ujung lintasan Hyang Tuah berganti melepaskan kami..
Membawa kami menerobos By Pass Ngurah Rai..
Lurus melintas arena parkiran dekat pantai..

Pesona pantai Sanur Bali mulai tampak nyata..
Keindahannya sungguh menyegarkan mata..
Ku bawa si merah naik melintasi gerombolan pasir..
Tuk berhenti  didekat pesisir..

Langit kini menyapa para pengelana..
Ia merangkul mentari tuk tersenyum bersama..
Menampakkan diri dalam lukisan indah dunia..
Menyongsong awal hari dalam balutan pesona..

Suara deburan ombak tiba – tiba datang..
Ia merayuku tuk bertandang..
Menyelam berpelukan bersama bebatuan dan karang..
Mengalahkan dinginnya air yang menantang..

Aku geletakkan si merah diatas pasir..
Berlari meninggalkan pesisir..
Menyeburkan diri menerima rayuan ombak..
Bergabung bersama gerombolan anak..

Mentari seolah menyambutku penuh tawa..
Kehangatannya lenyapkan hawa dingin yang kini tak terasa..
Akhirnya usahaku tak sia – sia..
Mengejar pesona sunrise tersenyum menyambut dunia..

Rindu dibawah Tebing Ayana


Raka sengaja datang terlambat. Begitu tiba, ia melihat sebuah mobil hitam mini mengkilat terparkir dibawah teduhnya sebatang pohon. Ia jelas tentu mengetahui siapa pemiliknya. Dayu Lastri telah tiba lebih dulu disana.

Raka memarkir sepeda motor nyentrik miliknya disebelah mobil Dayu Lastri. Ia kemudian melepas helm dan sesaat duduk terdiam diatas motor sembari menatap pesona alam dihadapannya. Tebing – tebing terjal nan tinggi masih tampak memiliki pesona yang memikat bila bersanding bersama hamparan luas lautan biru dan gumpalan awan putih langit bumi. Pesona daya tarik nan eksotik karya ciptaan Tuhan tersebut memang tak pernah hilang dari benak Raka. Tak ada sedikitpun pesona yang berubah, hanya saja kali itu Raka menemukan pemandangan lain tidak seperti biasanya. Ia melihat pada gundukan tempat kini ia berdiri tak lagi dipenuhi rerumputan hijau. Tanah yang ia pijaki kini tampak kecoklatan, beberapa kursi dan bangku terbuat dari batang – batang pohon hampir mengisi sebagian hamparan tanah coklat tersebut. Dua buah bangku panjang diletakkan saling berhadapan. Ditengahnya disisipi sebuah meja berukuran sama panjang. Sementara beberapa lainnya diletakkan disamping kanan kiri dekat bibir tebing dan sengaja dihadapkan mengarah ke eksotika pemandangan laut lepas.

Tak banyak pepohonan tumbuh menjulang disana. Dari bawah pohon tempat ia berdiri kini, ia bisa melihat pohon berbatang kurus di bibir tebing berteduh sebuah kursi kayu dibawahnya. Dibalik kursi itu, ia dapat mengenali siapa yang bersandar disana. Dayu Lastri telah duduk menanti kedangannya.

Raka memutuskan untuk menghampiri gadis itu. Ia berjalan gontai meninggalkan motornya. Pandangannya lurus kedepan. Begitu tiba disamping Dayu Lastri terduduk, ia hanya berdiri mematung. Lastri yang menyadari kedatangannya lantas menoleh dan menyapanya, “Raka.” Suara lembut Lastri terdengar menyejukkan telinganya. Namun Raka tak lantas menyambutnya. Ia enggan berbicara. Matanya tetap menerawang memandangi hamparan lautan berangkulan bersama awan. Tatapannya kosong.

Janjiku Padamu

Janjiku padamu..
Mengajakmu ke cahaya rembulan..
Menemanimu menggenggam impian..
Menggapai cita bukan sekedar angan..
Bersamamu menjadi pegangan..

Janjiku padamu..
Tersenyum melihat dunia..
Merekam indah panaroma..
Mengukir guratan cerita..
Melewati nestapa dan tawa..

Janjiku padamu..
Pecahkan kepingan keterpurukan..
Menguburnya bersama puing - puing keputusasaan..
Membakarnya dalam kobaran api keceriaan..
Membiarkannya terbang menjadi abu - abu kegalauan..

"25 Dec 2012" - malam petang

Friday, September 14, 2012

Aku Terbang



-->
Aku terbang..
Luas membentang..
Tanpa ada penghalang..
Aku terbang..
Menyongsong sinar mentari yang benderang..
Tak peduli jika kulitku menjadi sehitam belerang..
Aku terbang..
Bertemu kunang - kunang..
Bercanda bersama belalang..
Aku terbang..
Bukan jiwaku yang melayang..
Namun hasratku ingin berpetualang..
Aku Terbang..
Menggapai impian di seberang..
Walau awan kian menghadang..
Aku terbang..
Melewati setiap perang..
Tanpa tahu kapan pulang..
Aku terbang..
Karena waktu masih paanjang..
Aku harus tetap berjuang..

- Mail -

Tuesday, September 11, 2012

Pesona yang Hilang

Riuh angin menerpa pasir di pijakan..
Kian menerpa pergi bercampur sampah dan dedauanan..
Deburan ombak yang berdatangan..
Menggilas sampah di tepi lautan..

Kini pesonamu telah hilang perlahan..
Meski awan masih seindah lukisan..
Meski hilir mudik orang berdatangan..
Namun, pasir putihmu tak lagi sesuai harapan..

Hening mengantarkanku dalam kesendirian..
Berpikir akan sebuah ketidakpastian..
Mencari letak sebuah keinginan..
Merenung akan sebuah kerinduan..

Rindu melihat pesonamu dalam keindahan..
Berlari menyusuri pasir halusmu dengan keriangan..
Tertawa bersama ombak di tepian..
Menikmati pesona sunset sunrise -mu dalam penantian..

Rindu bergulir bergantian..
Pesonamu selalu kunantikan..
Bukan pesona yang kini dihadapan..
Namun, pesona yang kini telah hilang dari pandangan..


sampah di pantai kuta


Sunday, April 29, 2012

Kisah Homoseksual dalam sebuah puisi

Puisi esai adalah sebuah karya sastra baru yang baru saya ketahui setelah membaca kelima karya penulis hebat, Om Denny JA ini. Tema yang diangkat dari puisi - puisinya adalah tentang diskriminasi . "Cinta terlarang Batman dan Robin" merupakan puisi esai keempat dari buku berjudul "Atas Nama Cinta". Ketika baru membaca judulnya saya sudah menduga ini pasti puisi yang bercerita tentang cinta dua insan sesama jenis. Diskriminasi Terhadap kaum homoseksual tampaknya merupakan tema dari puisi esai ini. Dimana kita ketahui bahwa di Negeri kita ini,

Saturday, April 21, 2012

Minah tetap dipancung, sebuah karya puisi esai inspiratif

Sehabis tuntas membaca puisi ini mengingatkan saya pada pertemuan tak sengaja antara saya dan wanita TKW paruh baya di dalam pesawat.

Ia wanita paruh baya..
Berasal dari desa..
Mengadu nasib di Malaysia..
Demi sesuap nasi untuk keluarga..
Padahal gajinya tak seberapa..
Namun apa daya..

Thursday, April 19, 2012

Puisi esai - Sapu Tangan Fang Yin

Derita tentang Gadis Cina bernama Fang Yin..
Pengalaman buruk menimpanya..
Berbuah penderitaan dan keputusasaan..
Kerusuhan di bulan Mei 1998 menorehkan luka..

Monday, March 19, 2012

Sang Penjelajah



Sang penjelajah..
Jiwa - jiwa pemberani..
Langkahmu tak akan terhenti..
Menapaki setiap daratan yang kau temui..
Merekam setiap peristiwa yang kau alami..

Sang penjelajah..
Jiwa - jiwa pemberani..
Langkahmu kan terus mencari..
Setiap sudut yang belum kau lalui..
Setiap keunikan yang telah kau nanti..

Sang penjelajah..
Jiwa - jiwa pemberani..
Setiap waktu selalu berarti..
Menuai harapan di tempat kau berdiri..
Menuai impian yang akan terus kau gali..