Aku tahu ini yang terbaik bagi kita. Aku
tahu keputusan ini bukan inginku dan bukan pula inginmu. Namun, keadaan membuat
semua ini terjadi. Bagiku kau adalah malaikat penghias hatiku, belahan jiwaku,
sebagian hembusan nafasku. Bagiku selama ini kau adalah penghibur relung jiwa
yang sepi, penyemangat hati yang terkadang ingin berhenti mengejar mimpi. Aku
tahu ini bukan salah kita berdua. Aku tahu keadaan ini tak sejalan dengan
harapan kita. Aku yakin kau disana kan bahagia. Menempuh hidup barumu bersama
pria pilihan orang tuamu. Menjelejah dunia baru tanpaku, tanpa bayanganku
disisimu. Sedih memang menyesakkan dada. Bukannya aku tak mau saat kau minta
aku kembali kesisimu. Namun, aku tak mau melukai hati kedua orang tuamu.
Bukannya aku tak mencintaimu lagi. Namun, aku tak mau menjerumuskanmu dalam
duniaku yang penuh luka dan jerat kegelisahan ini. Karena aku bukanlah pria
yang akan memberikan keturunan bagimu kelak. Karena aku hanyalah wanita biasa
yang pernah berusaha menjadi sosok pria idamanmu. Dan karena kau mantan
terindahku yang tak mau hidupnya kuhancuri.
No comments:
Post a Comment