Saturday, November 10, 2012

Pahlawanku

Resah membelenggu. Hatiku pilu menembus ulu. Debaran jantung kian memburu. Mengiringi kecemasan didalam hati. Mencoba bertahan sembari menanti. Mondar mandir aku berdiri. Sesekali kulirik sang dokter yang memeriksamu. Kau hanya diam membisu. Dengan rela tanpa paksa, kau serahkan hidupmu padanya. 
"Hm, sepertinya harus diinapkan sehari. Parah kondisinya. " Sang dokter serius memandangiku.
"Baiklah. Tak apa." Aku pasrah. Lidahku kelu tak dapat berkata. Kuusap - usap kepalamu sebagai ungkapan berpamitan denganmu. Kau tetap tak bersuara. Kau tertidur sementara dalam luka. Aku pun melangkah pergi meninggalkanmu dalam muram durja.

Esoknya aku kembali lagi. Aku lihat sang dokter tengah bekerja. Dengan tekun dan saksama ia perhatikan dan pegang tubuhmu dari segala arah. Sampai - sampai ia tak menyadari kedatanganku. Aku tak mau mengganggu konsentrasinya. Aku duduk menunggu diluar ruangannya. Seteguk air kuminum dari botol berisi air yang kubawa. Lalu, kulihat beberapa majalah tertumpuk pada meja dihadapanku. Iseng saja kubuka majalah ditumpukan paling atas. Sebuah majalah pengusaha. Aku buka dan membaca sekilas informasi didalamnya. Lembaran demi lembaran kubuka, hingga akhirnya terhenti pada sebuah halaman. Di halaman tersebut terselip selembar kertas brosur yang tampak membuatku terpesona. Ada  wajah saudara kembarmu terpampang disana. Tak terasa aku meneteskan air mata. Teringat kembali akan jasa - jasamu yang selama ini kau berikan padaku. Tanpamu aku lemah. Tanpamu aku tak bisa berlindung dari sengatan matahari yang membakar kulit, dan berlindung dari hujan badai diluar sana. Tanpamu usahaku tak kan berjalan sempurna. Dan tanpamu aku tak dapat berkelana kemana - mana. Ketangkasanmu selalu membawa semangat. Kilauan indah warna hitammu menambah kesan mewah pada dirimu. Walau sebagian orang menganggap rendah dirimu, namun kau selalu istimewa dihatiku. Sembari memandangi brosur yang kupegang, aku berdoa. "Ya Tuhan, sembuhkanlah mobil Pick up pahlawanku."

No comments:

Post a Comment