Saturday, November 24, 2012

Galau

Di awal bulan ini kau akhirnya datang. Kedatanganmu membuatku merasa bahagia dan selalu ingin tersenyum. Tak ada yang membebani pikiranku. Mata berbinar - binar setiap kali menatapmu. Keindahan selalu terpancar darimu. Pesonamu selalu membawa kemudahan dalam setiap rona kehidupan yang kujalani selama ini. Tanpamu aku lemah. Tanpamu hidupku sia - sia. Bisa dibilang kau penonggak hidupku. Kau penyemangat hidupku. Setiap awal bulan datang, kau kuajak habiskan waktu tuk bersenang - senang. Menikmati hidup, makan makanan yang kusuka, membeli berbagai keperluan yang kuperluan, ya tak jarang pula sih membeli sesuatu yang tak kuperlukan namun kuinginkan. Kau memberiku segalanya. 

Kini akhir bulan hampir tiba. Perlahan tanpa kusadari kau menghilang dalam fana. Hatiku pun galau. Risau menghadapi kenyataannya yang ada. Dirimu kini hanya dalam anganan. Aku pun pasrah dan tak tau  harus berbuat apa. Pikiranku kacau. Aku berusaha memutar otak tuk meraihmu kembali. Tapi, kini sudah akhir bulan. Dua hari lagi, si pemilik kost pasti datang. Aku makin galau nan deg - degan. Kuhela nafas panjang, lalu kubuka lembaran buku tabunganku dalam remang - remang lampu meja di ruangan kost. Nominalnya sungguh membuatku kecewa. Dirimu benar - benar sirna dalam genggaman. Oh Tuhan, galau tak punya uang lebih berat daripada galau tak punya pacar. Seketika tetes air mata mengalir dari sudut mataku. Aku benar - benar galau.

No comments:

Post a Comment