Wednesday, December 26, 2012

Mengejar Pagi - Puisi



Langit masih berselimutkan gelap..
Azan subuh membangunkan  tidurku yang lelap..
Walau rasa kantuk masih tetap hinggap..
Selepas sholat aku pun bersiap – siap..

Atribut sudah lengkap..
Seribu semangat makin mantap..
Bersama si merah aku pun berangkat..
Meluncur menerobos pagi yang memikat..

Ku gayung pedal dengan santai..
Lembayung nyanyian penyemangat menyeringai..
Menemani pagiku dalam kedamaian..
Menghilangkan sejenak aroma kepenatan..

Aku dan si merah meliuk – liuk..
Melewati jalan yang belum terlalu sibuk..
Menyapa kokokan ayam..
Bangkitkan gairah yang sempat tenggelam..

Tiba di belokan Gajah Mada, jalan kami terhenti sejenak..
Kesibukan warga mulai tercium menyeruak..
Ratusan pedagang dan pembeli asyik bercengkrama..
Keramaian Pasar Badung begitu terasa..

Terbebas dari kericuhan, kami menyapa patung catur muka..
Wajahnya terdiri dari empat muka yang sama..
Letaknya tepat di bundaran antara Veteran dan Gajah Mada..
Ia seolah merayu kami tuk singgah di taman kota..

Hiruk pikuk Puputan Badung juga mulai bersua..
Namun, kami tak lantas tergoda..
Kami pun sekedar melintas melewatinya..
Pergi mengejar tujuan sebelum semua sirna..

Kugenjot pedal lebih cepat..
Berusaha menggapainya agar tak telat..
Tak peduli walau bercucuran keringat..
Demi sebuah tujuan yang memikat..

Jalanan lurus tak berliku mengantarkan kami..
Sepanjang Hayam Wuruk seolah menyemangati..
Hingga tanpa kusadari, rombongan pecinta sepeda mengikuti..
Mereka melenggang mulus dan akhirnya kami terlewati..

Belokan Hyang Tuah hampir dekat..
Sementara atap bumi hampir saja terlihat..
Semangat genjotan pedal lagi – lagi kupercepat..
Kala tiba di lintasan Hyang Tuah, senyuman pun mencuat..

Alunan pedal kugayung perlahan..
Santai sejenak menikmati pemandangan..
Kanan – kiri aroma kebun kembang menyapu indra penciuman..
Pesona aneka tanaman sangat sayang tuk ditinggalkan..

Tak terasa traffic light bersiap menyambut kami..
Ujung lintasan Hyang Tuah berganti melepaskan kami..
Membawa kami menerobos By Pass Ngurah Rai..
Lurus melintas arena parkiran dekat pantai..

Pesona pantai Sanur Bali mulai tampak nyata..
Keindahannya sungguh menyegarkan mata..
Ku bawa si merah naik melintasi gerombolan pasir..
Tuk berhenti  didekat pesisir..

Langit kini menyapa para pengelana..
Ia merangkul mentari tuk tersenyum bersama..
Menampakkan diri dalam lukisan indah dunia..
Menyongsong awal hari dalam balutan pesona..

Suara deburan ombak tiba – tiba datang..
Ia merayuku tuk bertandang..
Menyelam berpelukan bersama bebatuan dan karang..
Mengalahkan dinginnya air yang menantang..

Aku geletakkan si merah diatas pasir..
Berlari meninggalkan pesisir..
Menyeburkan diri menerima rayuan ombak..
Bergabung bersama gerombolan anak..

Mentari seolah menyambutku penuh tawa..
Kehangatannya lenyapkan hawa dingin yang kini tak terasa..
Akhirnya usahaku tak sia – sia..
Mengejar pesona sunrise tersenyum menyambut dunia..

No comments:

Post a Comment