Saturday, October 20, 2012

Dia


Dia duduk termenung di teras balkon rumah. Mukanya kusut, matanya sayup, rambutnya terurai acak - acakan. Dia duduk di lantai seraya menekuk dan mendekap kedua kakinya. Sesekali dia menatap langit - langit keluar jendela sembari mengusap sudut - sudut matanya yang basah. Lama dia termenung dalam kesendirian. Bibirnya seolah tertahan ingin mengeluarkan suara. Namun semua itu dia tahan. Dia tak mau kalau sampai - sampai seseorang di rumahnya tau jika kini dia sedang menangis.

Lama dia masih terdiam disana. Mukanya masih saja tertekuk. Air matanya mengalir menganak sungai sampai - sampai mengenai ujung - ujung lengan bajunya. Pandangannya masih melanglang buana tanpa arah. Hidungnya mulai ikut basah. Matanya menjadi merah dan bengkak. Dia masih saja membisu. Bergolak sendiri menahan tangis dan amarah yang menyesakkan hati.

Aku tau dia sedih. Aku tau ia sedang kehilangan. Ada sedikit penyesalan dan kekesalan tergurat jelas dalam pancaran wajahnya. Entah apa yang seharusnya aku lakukan untuk menghibur dirinya. Aku hanya diam berdiri bersandar pada pintu dekat balkon sambil memperhatikan dirinya. Dia hanya menatapku tanpa senyum lalu kembali melanjutkan lamunannya.

Bermenit - menit aku diam disana. Aku mencolek lengannya sesekali berusaha menggodanya. Itu ku lakukan agar ia berbicara padaku dan rasa sedihnya berkurang. Tapi, dia tetap saja acuh tak acuh dan langsung bergeser sedikit duduk menjauh dariku. Berulang kali aku coba menghiburnya hingga pada akhirnya kesabaranku sirna. Aku memutuskan beranjak pergi dari situ.

Ketika hendak melangkah pergi, Ibu datang menghampiri kami. Ia menatap ibu dengan tatapan memelas.
"Sudahlah sayang. Ini untukmu.!" kata Ibu sembari menyodorkan boneka angry bird baru.
"Huaaaaaaaa!! Gak mauuuu!! Huaaaaaaaaaaaa...!! tangisnya meledak.
"Adik gak mau yang ini...!!"  teriaknya kemudian seraya melempar boneka angry bird ditangan Ibu lalu duduk diatas kursi. Dia menangis lagi sembari memeluk boneka hello kitty yang kepalanya putus. Boneka hello kita yang rusak akibat ulahku. Aku hanya mesem - mesem dan nyegir, lalu kabur dari situ. 

No comments:

Post a Comment