Monday, October 1, 2012

Kau Mantan Terindah


Aku tahu ini yang terbaik bagi kita. Aku tahu keputusan ini bukan inginku dan bukan pula inginmu. Namun, keadaan membuat semua ini terjadi. Bagiku kau adalah malaikat penghias hatiku, belahan jiwaku, sebagian hembusan nafasku. Bagiku selama ini kau adalah penghibur relung jiwa yang sepi, penyemangat hati yang terkadang ingin berhenti mengejar mimpi. Aku tahu ini bukan salah kita berdua. Aku tahu keadaan ini tak sejalan dengan harapan kita. Aku yakin kau disana kan bahagia. Menempuh hidup barumu bersama pria pilihan orang tuamu. Menjelejah dunia baru tanpaku, tanpa bayanganku disisimu. Sedih memang menyesakkan dada. Bukannya aku tak mau saat kau minta aku kembali kesisimu. Namun, aku tak mau melukai hati kedua orang tuamu. Bukannya aku tak mencintaimu lagi. Namun, aku tak mau menjerumuskanmu dalam duniaku yang penuh luka dan jerat kegelisahan ini. Karena aku bukanlah pria yang akan memberikan keturunan bagimu kelak. Karena aku hanyalah wanita biasa yang pernah berusaha menjadi sosok pria idamanmu. Dan karena kau mantan terindahku yang tak mau hidupnya kuhancuri.

No comments:

Post a Comment