Wednesday, October 17, 2012

Penantian Panjang

Aku akui aku jatuh hati padamu. Sejak pertama aku lihat dirimu di mall itu. Rasanya tak dapat aku bayangkan betapa inginnya aku segera bertemu kembali denganmu. Melihatmu di tempat yang sama, karena aku tahu kau masih selalu disitu. Jantungku selalu berdegup ketika melewatimu. Maka, aku hanya tersenyum memandangimu walau ku tahu kau tak pernah menyadarinya. Semakin hari rasa itu makin mengembang. Melambung ke puncak kasmaran. Dan selalu berakhir pada kerinduan.

Hasrat dan keinginanku memang tak tertahan. Niat tuk segera menghampirimu pasti akan segera kuwujudkan. Namun untuk saat ini tampaknya itu mustahil. Aku belum punya keberanian. Bukan, bukannya aku tak punya nyali. Hanya saja aku belum siap. Aku masih ingin menata hati dan memantapkan diri. Masih ada hal - hal yang harus ku persiapkan hingga akhir bulan ini. Dan pasti kuyakini akhir bulan ini janji itu terealisasi. Tunggulah aku kasih. Ups, tak sepantasnya aku berkata begitu. Padahal kan aku belum mengenalmu. Tapi, tak apalah,. Anggaplah kata sayang yang masih tersimpan di hati itu sebagai penghibur diri yang semakin tersiksa dari hari ke hari.

Seminggu lagi akhir bulan. Ya, waktuku hampir dekat mematahkan penantianku. Waktu seminggu akan terasa cepat bila aku terus bersabar. Akan tetapi, ternyata sabar dalam penantian tak semudah yang dibayangkan. Ragaku dan hatiku kaku begitu aku melihatmu lagi. Kali ini aku tak dapat tersenyum lagi melihatmu. Aku terduduk lemas menikmati indahmu dari balik jendela bus. Seperti biasa, kau lagi - lagi tak pernah pedulikan aku. Rasa putus asa sempat menghasut patahkan semangat penantian panjangku. Tapi, akhirnya aku menggeleng. Aku tak boleh putus asa begini. Masih ada tujuh hari lagi sampai saat itu tiba pasti penantian itu kan berakhir. Aku menoleh ke mall itu lagi. Tersenyum sendiri sembari bergumam dalam hati. "Tunggulah dan tetaplah disana sayang."

Akhirnya, seminggu yang terasa panjang dan menyiksa diri itu berakhir kini. Sepulang dari kantor aku bergegas pergi ke mall itu. Tempat dimana aku selalu melihatmu. Tempat dimana rasa inginku menghampirimu selalu menjadi angan - angan di hati. Tidak, kini bukan angan - angan lagi. Sore ini semua impianku kan kuhampiri.

Detik - detik memasuki mall itu semakin menambah semangat diri. Aku melangkah dengan senyum unjuk gigi, senang setengah mati. Ini pertama kalinya aku akan melihatmu dari dekat. Bersiap mengenal sosokmu lebih dekat. Dan ketika kau teah di depan mata kini, rasa tersiksa yang lama melekat di hati hilang dalam sekejap. Hidungku begitu menikmati aroma wangi khas tubuhmu yang menggoda. Kau begitu besar dan padat. Mulutku yang tak sabaran akhirnya pelan - pelan menggodamu dalam kunyahan lembut yang kuciptakan. Oh, rasamu begitu nikmat. Kunyahan pertamaku itu sudah berhasil menenangkan alunan musik dangdut yang sempat berdendang selepas pulang dari kantor tadi. Aku mengunyahmu perlahan hingga tak tersisa di meja makan. Ku seruput segelas soft drink seketika setelah melahap habis dirimu. Kenyang sudah perut ini. Terobati sudah hasrat tuk mencicipimu. Berakhir sudah penantian panjangku. Mungkin kita akan bertemu lagi di bulan berikutnya. Karena menikmatimu setiap hari sungguh mustahil untuk karyawan dengan gaji pas -pasan. Tunggu aku ya "Burger King". Tunggu hingga gajiku cair di bulan depan. 

No comments:

Post a Comment