Monday, October 1, 2012

Menggenggam Dunia

Menggenggam dunia..
Akankah aku sampai kesana..
Menggenggammu dalam kepalan tanganku..
Menaklukanmu dalam bentuk semangatku..

Menggenggam dunia..
Ingin rasanya kugapai semua..
Impian yang telah lama kutuliskan..
Keinginan yang telah lama kusimpan..

Menggenggam dunia..
Inginku menggapai semua..
Walau rintangan silih berdatangan..
Walau terhalang oleh berbagai keluhan..

Akan kucoba merangkai angan..
Akan kucoba perjuangkan..
Menggenggam dunia yang kuinginkan..
Menggapai cita hingga ujung kehidupan..


Barisan coretan diatas bukanlah kutipan dari isi buku karangan penulis fenomenal novel berseri Balada Si RoyGol A Gong yang berjudul "Menggenggam Dunia". Itu merupakan hasil coretan biasa yang terinspirasi setelah membaca judul buku terbitan PT. Gramedia, Seri Rumah Dunia ini. Buku ini adalah buku autobiografi, dimana orang atau tokoh inspirasi yang menuliskan kisah perjalanan hidupnya sendiri. Saya jarang sekali menemukan jenis bacaan seperti ini, dimana orang yang meyakini kisah hidupnya dapat menginspirasi orang banyak menuliskan sendiri kisah liku kehidupannya dalam wujud sebuah buku. 

Menggenggam Dunia, menceritakan perjalanan hidup seorang Gol A Gong, penyandang cacat bertangan satu dari ia kecil hingga sukses meraih mimpinya menggenggam dunia. Diceritakan bagaimana penulis saat kecil suka berkhayal menjadi tokoh - tokoh superhero yang pernah ditontonnya dalam sebuah film - film, ataupun dari buku - buku yang pernah dibacanya.  Akibat  timbulnya imajinasinya itu menyebabkan terjadilah sebuah kecelakaan yang membuatnya harus kehilangan tangan kirinya.

Hilangnya satu tangan, tak membuatnya harus kehilangan kesempatan untuk berkarya. Berkat dorongan kedua orang tua, ia tumbuh menjadi anak yang pantang menyerah mengejar mimpi - mimpinya. Walau memliki satu tangan, ia pandai bermain bulu tangkis. Walau berlengan satu impiannya sungguh narsis. Menjelajah dunia, mengunjungi tempat - tempat tak terduga, berkelana dan mengembara tak hanya di belahan bumi Indonesia, namun juga di belahan negeri nan jauh disana. Sembari berkelana tak lupa ia berkarya lewat tulisan perjalanannya. Dari tulisan - tulisan itulah ia mendapat dana melakukan perjalanannya melintasi benua. Ia tak hanya menikmati keanekaragaman pemandangan indah suatu negara, namun ia juga meneliti dan menelaah setiap keunikan, sisi lain, dan hal - hal baru yang tak pernah dipikirkan oleh seorang travelling biasa. Ia adalah traveler writer sejati, maka pantaslah saya ancungi jempol atas lahirnya judul buku karyanya berjudul TEWE. Dari buku tersebut ia berbagi mengenai teknis - teknis cara menjadi seorang traveler writer yang menuliskan kisah perjalanan yang tidak biasa.

Buku Menggenggam Dunia ini tak hanya mengisahkan tentang perjalanannya menjelajah negeri, namun juga berisi bagaimana ia berusaha membangun sebuah taman baca yang dapat dinikamati oleh anak bangsa. Tujuannya tak lain adalah membangun budaya kegemaran membaca bagi generasi penerus bangsa. Maka, dengan kerja keras ia dibantu rekan - rekannya membangun sebuah Rumah Dunia. 

Masih banyak kisah - kisah lain tentang sang penulis yang kiranya mengetuk hati pembaca yang tak mungkin saya jelaskan secara terperinci. Intinya, tulisan pengarang setidaknya dapat menginspirasi saya, bahwa kekurangan seseorang tak dapat menghalangi kemauan besar seseorang menggapai impiannya. Impian menggenggam dunia yang terwujud dalam sebuah karya tulisan - tulisan inspiratif.

Selamat Membaca.. :)

No comments:

Post a Comment